Jumat, 08 Maret 2013

Mereka, yang Menyebut Waktu Ini dengan Malam



Mereka menyebut waktu ini dengan malam.
Ketika langit berganti wajah menjadi hitam, dan bulan datang bersinggah.

 Mereka yang menyebutnya waktu ini dengan malam, terus berjalan dan menghitung setiap detik yang terbuang karenanya .
Mereka, yang menyebut waktu ini dengan malam, meyakinkan diri bahwa mereka telah melebur keringat mereka menjadi uang dan membawanya pulang.
Mereka, yang menyebut waktu ini dengan malam, terus mengembangkan bibirnya dan menanti pelukan dari yang mereka cinta.
Mereka, yang menyebut waktu ini dengan malam, pergi mengumbar tawa dengan buah hati yang mereka banggakan.
Mereka, yang menyebut waktu ini dengan malam, menyandarkan kepala mereka di atas kapas atau di atas pangkuan kekasih dan memulai cerita mimpi mereka.

Namun, tetap saja ada sisi koin lain dari mereka, yang menyebut waktu ini dengan malam.
Mereka tahu bahwa mereka baru saja melangkah ke medan yang akan memberi mereka uang untuk mengganjal perut mereka.
Mereka juga tahu bahwa mereka bukanlah teman dari senyuman dan hanya mengurung dalam pilu.
Mereka juga terkadang menepis canda dan tawa dan menggantinya denga teriakan, lolongan, atau semacamnya dari apa yang ada didepan mereka.
Bahkan mereka juga bisa bosan denga semua kapas dan pangkuan dan mencoba beralih ke kapas baru atau sebuah pelukan baru.

Dan memang…
Itulah apa yang mereka sebut dengan malam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar